Judul Buku : Pacar Merah Indonesia, Petualangan
Tan Malaka menjadi Buron polisi rahasia Kolonial.
Penulis : Matu Mona
Penerbit : Beranda Publishing
Tahun Terbit : 2010
Kota terbit : Yogyakarta
Ukuran Buku : 140 x 200 mm
“Ninon didalam
pelukan orang lelaki yang tidak
dikenalnya, dia cabut pistolnya dan petik pelatuknya, mulut pistol itu
ditujukannya ke dada Mysteriman itu.
asap mengepul, sedang Mlle. Ninon jatuh pingsan kelantai sebab terperanjat dan
merasa terkejut sekali. Akan tetapi Pacar Merah tetap berdiri tegak pada
tempatnya dan memandang opsir Siam yang muda itu dengan tersenyum”. (hlm 203)
Matu Mona,
seolah menjadi pelepas dahaga para pecinta Tan Malaka (Pahlawan Kemerdekaan
pula Tokoh PKI), berbeda dengan Buku tentang Tan yang lain, semacam Actie Massa, Gerpolek, ataupun Madilog
yang butuh analisa tinggi. Hasbullah parindurie (nama asli Matu Mona) sanggup
menggabungkan antara Fiksi dan fakta, alhasil roman ini menjadi mudah dicerna
meski di beberapa tempay ditemukan istilah asing.
Lakon utama
ialah Pacar Merah alias Tan Malaka, yang menjadi buronan utama PID (dinas rahasia
kepolisian) dalam pelarian politknya keluar negeri, ia dikenal licin bak belut.
Bahkan dalam kondisi tertatih dan tak berdaya, ia masih bisa menyelamatkan
nafas, ambil contoh dalam pergumulanya membangkitkan jiwa reolusioner di
Bangkok, ia sudah seperempat nyawa, dan tergolek di sebuah gubuk nelayan,
berkat Mlle. Ninon (seorang perawan yang pernah diselamatkan Pacar merah di
Hawaii, dan akhirnya jatuh cinta padanya) anak Seorang pembesar PID, pacar
merah bisa melenggang dari negeri gajah putih itu.
Sebagaimana
pelarian, tentu umum punya seribu identitas, begitu juga dengan pacar merah. Di
Thailand ia bernama vichitra, di Cina ia bernama Tan Man Kha. Diktator,
begitulah Alminsky sering memanggil, dalam organisasinya peranya amatlah penting.
Terbukti dalam pengepungan kapal yang mengngkut dirinya ke Singapura, Djalumin
beserta para kelasi kelasinya (pelaut) siap meregang nyawa demi selamatnya Pacar
Merah.
Nafas Revolusioner
sang Diktator (begitu alimin menyebutnya), tidak tereduksi dengan ancaman PID.
Dalam persinggahanya di tiap negeri ia selalu kobarkan api perlawanan terhadap
kesewenang wenangan penguasa. Ia selalu bisa mengerakan massa untuk gencar
melakukan reolusi, baik di Bangkok maupun shanghai. Tak alpa, sang Mysteryman (julukan lain Pacar Merah)
selalu menunjukan atraksi Escapologist (aliran
Magician, yang dibawa Harry Houdini dengan kemampuan meloloskan diri dari
bahaya) kepada PID.
Catatan baik ini
ditunjang kehebatanya yang lain yaitu
menyamar, dalam keadaan terkepung ketika
perjalananya ke Singapura ataupun pelarianya dari Sanghai, pacar merah berhasil
menyamar menjadi seorang wanita tua dan bisa mengelebui Spion Spion PID yang berkeliaran
(hlm 95 dan 197).
Namun romantika
fiksi ini tidak berhenti pada kisah heroistik saja, namun dihiasi pula oleh api
asmara. Dimulai dengan Alminsky (Alimin - kawan seperjuangan Tan Malaka) yang
merajut kisah dengan seorang Mademoiselle,
bernama Marcelle. Berawal dari tugas spionase dari Moskow ke Paris, Alimin
menjadi penyelamat Marcelle yang juga anak seorang pejuang partai komunis
bernama Francoisse. Meski pada akhirnya keduanya bertunangan, keduanya mesti
berpisah karena Alminsky mendapat mandat lagi dari Moskow untuk mendakwahi
Pacar Merah yang mulai membelot.
Tak ketinggalan,
sang tokoh utama Pacar Merah, juga terlibat cinta dengan Mlle. Ninon Pao,
seorang The Fair Sex Thailand, yang
molek, anggun, Cerdas, sekaligus setia tiada tara. Ninon, begitu panggilanya,
tidak satu dua kali menolong pacar merah. Ia bahkan menjadi penyambung nyawa
pacar merah. Seperti saat Pacar Merah terkapar di Bangkok maupun Shanghai.
Hubungan Pacar
merah dengan Mlle. Ninon akhirnya menyeret kedalam saga hubungan yang sulit.
Mlle Ninon pada akhrinya dijodohkan dengan Pria tampan Metroseksual lagi cerdas,
namun sayangnya tidak ia cintai, ia
bernama Phya Sakon dari kalangan bangsawan. Sementara Pacar Merah melihat cinta
tulus Phya Sakon kepada Mlle Ninon, hingga tak henti hentinya ia menasehati
Ninon agar menerima cinta Phya Sakon.
Nasehat, vichitra
amat begitu membekas di hati Ninon,” Seorang ksatria alias patriot, selama dia
masih dapat digoda oleh api percintaan pada kaum hawa. Selama itu pula dia
masih belumlah boleh dijamin seratus percent
percintaan yang terpendam di dalam sanubarinya itu. vichitra sendiri lebih
mengaku mencintai tanah airnya daripada Ninon sendiri.
Roman elok ini
ditutup dengan rampungnya saga cinta antara Pacar Merah, Mll. Ninon, dan Phya
Sakon. Mll. Ninon yang kecewa berat, idolanya telah merampungkan petualanganya
karena ditangkap Phya Sakon yang bekerjasama dengan PID, menyanggupi pernikahan
dengan Phya Sakon, dengan syarat melepaskan Pacar Merah. Berbekal tiga adokat
dan ribuan jaringan di shanghai selama dua minggu Phya Sakon berusaha
melepaskan pacar merah dari penjara.
Kelebihan Buku ini : Kisah Tan
Malaka yang misterius diolah dengan baik oleh matu mona dengan menampilkan
beberapa kisah Muyskil beliau, beliau mendudukan kisah kisah itu diantara fakta
dan fiksi. Hal ini menggugah imajinasi tentang perjalanan hidup beliau, yang
tidak hanya dihiasi jatuh bangun dalam mewujudkan Naar De Republic Indonesia
(menuju republic Indonesia), namun juga kisah romatisme, layaknya James Bond.
Kekurangan : Porsi terhadap kisah kawan seperjuangan Tan Malaka semacam
Alimin, Muso, Semaun maupun Darsono yang cukup banyak. Hal ini seolah menunda
imajinasi para pembaca yang sudah terlarut dalam petualangan menakjubkan dari
Tan Malaka. Kemudian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar