Minggu, 16 Februari 2014

Romantika seorang Diktator (Resensi Buku)


Judul Buku          : Pacar Merah Indonesia, Petualangan Tan Malaka menjadi Buron polisi rahasia Kolonial.
Penulis                 : Matu Mona
Penerbit              : Beranda Publishing
Tahun Terbit      : 2010
Kota terbit          : Yogyakarta
Ukuran Buku      : 140 x 200 mm
“Ninon didalam pelukan orang  lelaki yang tidak dikenalnya, dia cabut pistolnya dan petik pelatuknya, mulut pistol itu ditujukannya ke dada Mysteriman itu. asap mengepul, sedang Mlle. Ninon jatuh pingsan kelantai sebab terperanjat dan merasa terkejut sekali. Akan tetapi Pacar Merah tetap berdiri tegak pada tempatnya dan memandang opsir Siam yang muda itu dengan tersenyum”. (hlm 203)
Matu Mona, seolah menjadi pelepas dahaga para pecinta Tan Malaka (Pahlawan Kemerdekaan pula Tokoh PKI), berbeda dengan Buku tentang Tan yang lain, semacam Actie Massa, Gerpolek, ataupun Madilog yang butuh analisa tinggi. Hasbullah parindurie (nama asli Matu Mona) sanggup menggabungkan antara Fiksi dan fakta, alhasil roman ini menjadi mudah dicerna meski di beberapa tempay ditemukan istilah asing.
Lakon utama ialah Pacar Merah alias Tan Malaka, yang menjadi buronan utama PID (dinas rahasia kepolisian) dalam pelarian politknya keluar negeri, ia dikenal licin bak belut. Bahkan dalam kondisi tertatih dan tak berdaya, ia masih bisa menyelamatkan nafas, ambil contoh dalam pergumulanya membangkitkan jiwa reolusioner di Bangkok, ia sudah seperempat nyawa, dan tergolek di sebuah gubuk nelayan, berkat Mlle. Ninon (seorang perawan yang pernah diselamatkan Pacar merah di Hawaii, dan akhirnya jatuh cinta padanya) anak Seorang pembesar PID, pacar merah bisa melenggang dari negeri gajah putih itu.
Sebagaimana pelarian, tentu umum punya seribu identitas, begitu juga dengan pacar merah. Di Thailand ia bernama vichitra, di Cina ia bernama Tan Man Kha. Diktator, begitulah Alminsky sering memanggil, dalam organisasinya peranya amatlah penting. Terbukti dalam pengepungan kapal yang mengngkut dirinya ke Singapura, Djalumin beserta para kelasi kelasinya (pelaut) siap meregang nyawa demi selamatnya Pacar Merah.
Nafas Revolusioner sang Diktator (begitu alimin menyebutnya), tidak tereduksi dengan ancaman PID. Dalam persinggahanya di tiap negeri ia selalu kobarkan api perlawanan terhadap kesewenang wenangan penguasa. Ia selalu bisa mengerakan massa untuk gencar melakukan reolusi, baik di Bangkok maupun shanghai. Tak alpa, sang Mysteryman (julukan lain Pacar Merah) selalu menunjukan atraksi Escapologist (aliran Magician, yang dibawa Harry Houdini dengan kemampuan meloloskan diri dari bahaya) kepada PID.
Catatan baik ini ditunjang  kehebatanya yang lain yaitu menyamar,  dalam keadaan terkepung ketika perjalananya ke Singapura ataupun pelarianya dari Sanghai, pacar merah berhasil menyamar menjadi seorang wanita tua dan bisa mengelebui Spion Spion PID yang berkeliaran (hlm 95 dan 197).
Namun romantika fiksi ini tidak berhenti pada kisah heroistik saja, namun dihiasi pula oleh api asmara. Dimulai dengan Alminsky (Alimin - kawan seperjuangan Tan Malaka) yang merajut kisah dengan seorang Mademoiselle, bernama Marcelle. Berawal dari tugas spionase dari Moskow ke Paris, Alimin menjadi penyelamat Marcelle yang juga anak seorang pejuang partai komunis bernama Francoisse. Meski pada akhirnya keduanya bertunangan, keduanya mesti berpisah karena Alminsky mendapat mandat lagi dari Moskow untuk mendakwahi Pacar Merah yang mulai membelot.
Tak ketinggalan, sang tokoh utama Pacar Merah, juga terlibat cinta dengan Mlle. Ninon Pao, seorang The Fair Sex Thailand, yang molek, anggun, Cerdas, sekaligus setia tiada tara. Ninon, begitu panggilanya, tidak satu dua kali menolong pacar merah. Ia bahkan menjadi penyambung nyawa pacar merah. Seperti saat Pacar Merah terkapar di Bangkok maupun Shanghai.
Hubungan Pacar merah dengan Mlle. Ninon akhirnya menyeret kedalam saga hubungan yang sulit. Mlle Ninon pada akhrinya dijodohkan dengan Pria tampan Metroseksual lagi cerdas, namun  sayangnya tidak ia cintai, ia bernama Phya Sakon dari kalangan bangsawan. Sementara Pacar Merah melihat cinta tulus Phya Sakon kepada Mlle Ninon, hingga tak henti hentinya ia menasehati Ninon agar menerima cinta Phya Sakon.
Nasehat, vichitra amat begitu membekas di hati Ninon,” Seorang ksatria alias patriot, selama dia masih dapat digoda oleh api percintaan pada kaum hawa. Selama itu pula dia masih belumlah boleh dijamin seratus percent percintaan yang terpendam di dalam sanubarinya itu. vichitra sendiri lebih mengaku mencintai tanah airnya daripada Ninon sendiri.
Roman elok ini ditutup dengan rampungnya saga cinta antara Pacar Merah, Mll. Ninon, dan Phya Sakon. Mll. Ninon yang kecewa berat, idolanya telah merampungkan petualanganya karena ditangkap Phya Sakon yang bekerjasama dengan PID, menyanggupi pernikahan dengan Phya Sakon, dengan syarat melepaskan Pacar Merah. Berbekal tiga adokat dan ribuan jaringan di shanghai selama dua minggu Phya Sakon berusaha melepaskan pacar merah dari penjara.
Kelebihan Buku ini : Kisah Tan Malaka yang misterius diolah dengan baik oleh matu mona dengan menampilkan beberapa kisah Muyskil beliau, beliau mendudukan kisah kisah itu diantara fakta dan fiksi. Hal ini menggugah imajinasi tentang perjalanan hidup beliau, yang tidak hanya dihiasi jatuh bangun dalam mewujudkan Naar De Republic Indonesia (menuju republic Indonesia), namun juga kisah romatisme, layaknya James Bond.
Kekurangan : Porsi terhadap  kisah kawan seperjuangan Tan Malaka semacam Alimin, Muso, Semaun maupun Darsono yang cukup banyak. Hal ini seolah menunda imajinasi para pembaca yang sudah terlarut dalam petualangan menakjubkan dari Tan Malaka. Kemudian   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar