The dreamn team 2012-2013
Merupakan sebuha keniscayaan,
sebuah prestasi tim terjadi karena kerjasama antara satu individu dengan yang
lain. Begitu juga musim lalu, FC Bayern Muenchen tampak kompak dalam meraih Treblle Winner. Namun ada hal yang cukup
krusial untuk dijadikan sekedar tontonan saja, Individu Individu berpresatsi
musim lalu serasa pas untuk diramu menjadi satu dalam kesatuan Team. Langsung
Saja dimulai dari bawah mistar gawang.
KIPER
1. Thibaout Courtois (Atletico Madrid)
Pemain pinjaman Chelsea ini memang tidak bisa dipandang
sebelah mata. Gelar Zamora yang selalu dimonopoli Casillas dan Victor Valdez
terpaksa dikudeta pemuda Belgia ini. Jumlah kebobolan Courtois lebih sedikit
dibanding dua kiper nomor wahid itu. Padahal dukungan lini pertahanan Courtois
berbeda kualitas dengan mereka. Penyelamatanya di Final Copa Del Rey lawan Real
Madrid menjadi alasan ia masuk dalam daftar ini.
Cadangan
:
a.
David De Gea (Manchester united)
b.
Samir Begovic (Stoke City)
c.
Manuel Neur (Bayern Muenchen)
BEK KANAN
2. Philip Lahm (Bayern Munchen)
Menjadi kaptain Bayern sekaligus bek sayap yang tangguh
dalam bertahan maupun menyerang kiranya bisa kita anggap Lahm menjadi pemain
yang cukup paripurna. Dribble yang lengket, sekaligus tendangan yang mematikan,
cukup ia ditempatkan sebagai bek kanan tertangguh musim lalu.
Cadangan :
a.
Rafael Da Silva (Manchester
United)
b.
Martin Schelmer (Borussia
Dortmund)
BEK TENGAH
3. Sergio Ramos
Kegagalan mengantarkan el
real meraih satu kampiun musim lalu sekaligus kegagalan penalti dalam final
piala konfederasi tidak membuat ia tersingkir sebagai salah satu bek tangguh
papan atas eropa. Kombinasi kekuatan, ketenangan, kecepatan, dan kecerdasan
membaca posisi lawan tidak membuat ragu penulis memasukan kedalam tim utama.
4. Dante
Tak ada yang meragukan performa dante musim lalu,
mengantarkan Bayern menjadi kampiun dan mengantar Brazil menjuarai piala
konfederasi. Dante seakan akan menjadi benteng kokoh yang sulit tertembus
barisan lawan, duetnya dengan Badstuber di Bayern dan David Luiz sempat membuat
filosofi permaina tiki taka mentah di kakinya.
Cadangan :
a.
Thiago Silva (PSG)
b.
Raphael Varane (Real Madrid)
c.
Mats Hummels (Dortmund)
BEK KIRI
5. Leigthon Baines
Sebenarnya penulis cukup ragu antara memilih Baines dan David Alaba,
keduanya menunjukan performa impresif musim lalu. Baines yang perlahan
menggeser Cole di timnas Inggris memang intensif dalam memeragakan karakter
Full Back. Kemampuan driblle dan kecepatan ditambah umpan presisi dan free Kick mematikan menjadi hal yang
tidak dimiliki Cole. Pun dengan Alaba, kecepatan dan tendangan geledeknya ke
gawang Buffon belum cukup menutupi kekuranganya dalam mengontrol emosi.
Cadangan :
a.
David Alaba (Bayern Muenchen)
b.
Fabio Contreao (Real Madrid)
c.
Jordi Alba (Barcelona)
GELANDANG BERTAHAN
6. Bastian Schweinsteiger (Bayern Muenchen)
Pembunuh Tiki Taka Barcelona di Semifinal liga Champion
musim lalu memang perlu diapresiasi. Daya jelajah yang tinggi ala tim diesel
jerman memang cukup membuat tiki taka yang dibawa Xavi dkk cukup kerepotan.
Lini tengan Bayern cukup hidup oleh peranya, umpan yang menjangkau seluruh
sudut lapangan, sampai tendangan geledeknya membuat ia pantas mengisi posisi
ini.
Cadangan :
a.
Xabi Alonso (Real Madrid)
b.
Sergio Busquest (Barcelona)
c.
Andrea Pirlo (Juventus)
GELANDANG SERANG
7. Franck Ribery (Bayern Munchen)
Tak salah Ribery ditahbiskan menjadi pemain terbaik
bundesliga musim lalu. Kecepatanya disisi kiri dengan didukung determinasi dan
stamina luar biasa menjadi daya tarik sendiri. Persembahan Liga Champion musim
lalu tak lepas dari andinya dalam menjadi motor penggerak Bayern Muenchen dalam
memulai serangan
8. Andres Iniesta (Barcelona)
Permainan lelaki kelahiran tenerife ini memang tak semoncer
musim musim sebelumnya, noda telak skor 7-0 dari bayer muenchen memang menjadi
cacat bagi iniesta sendiri musim ini. Namun kecermelanganya dalam membuat hidup
lini tengah barca tidak dapat dimungkiri lagi. Kecepatan dan kelembutan Mr. Happy Feet dalam menggiring dan
menusuk jantung pertahanan tidak dapat diragukan lagi.
9. Gareth Bale (Totenham Hotspur)
Musim lalu sepertinya musim milik Garet Bale seorang diri.
Bagaimana tidak gelar pemain terbaik dan pemain muda terbaik di Premier League
direngkuhnya seorang diri, prestasi yang pernah ditorehkan Ronaldo sebelum
berbaju Real Madrid. Villas Boas sepertinya melihat potensi Bale lebih dari
seorang winger handal, musim lalu ia
dibebaskan dalam mengkreasi serangan.
Cadangan
:
a.
Mezut Ozil (Real Madrid)
b.
Santi
Cazorla (Arsenal)
c.
Shinji Kagawa (Manchester United)
STRIKER
10. Lionel Messi (Barcelona)
Permainan La Pulga semakin
waktu semakin menunjukan permainan terbaiknya. Gelar Top Scorer dalam dua musim
beruntun menjadi bukti sahihnya, meski bersaing dengan pemain termahal dunia,
Cristiano Ronaldo. Dribble tanggo
yang sebelumnya penuh dengan insting Messi sekarang lebih terarah kedalam
kolektivitas tim, dan ini membantu produktivitas team dan pemain lainya. Kasus Messidependencia menjadi potret
bagaimana Barca terlalu bergantung pada Messi.
11. Robin Van Persie (Manchester United)
Keluar dari surga dan masuk kedalam surga kembali adalah ungkapan yang
tepat bagi Robin van Persie, selepas keluar dari Arsenal dengan gelar Top
Scorer ia memutuskan bergabung dengan pasukan Sir Alex, dan meraih Top Scorer
kembali. Tendangan yang keras, serta penempatan posisi yang tepat menjadi nilai
Plus Van Persie musim ini.
Cadangan
:
a.
Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
b.
Radamel falcao (AS Monaco)
c.
Edinson Cavani (Napoli )
Dimulai dari Lini belakag, kualitas Courtois tak perlu ditanyakan lagi.
Sukses dengan mengantarkan Atletico juara Copa Del Rey Courtois membuat The
Special One tak perlu pusing pusing mengganti Petr Cech. Manuel Neur yang
sukses dengan Si Kuping Besarnya, tidak begitu terasa penampilan hebatnya,
karena didukung penampilan ciamik lini belakangnya, pun dengan De Gea dan
Begovic yang masih angin anginan.
Duet Ramos dan Dante menjanjikan pertahanan yang kokoh, kebetulan
keduanya unggul dalam bola atas, dan kokoh dalam duel satu lawan satu. Meski
berpostur mungil, dukungan Fullback Lahm dan Baines dirasa tidak akan mentah,
kemampuan seimbang menyerang dan bertahan membuat mereka menyingkirkan kandidat
muda lainya semacam Alaba dan Rafael Da Silva.
Beralih ke lini tengah,
Peran Breaker sebagai pemutus
serangan diserahkan pada Schweni. Dua
poin antara Umpan Presisi dan Daya Jelajah tinggi yang enerjik itulah yang
tidak dimiliki Alonso, Pirlo, dan Busquets. Terlebih ia mahir pula di posisi
lain, entah playmaker atau Winger. Di
depanya, trio Iniesta-Ribery-Bale menjanjikan permainan yang atraktif. Gaya
sepakbola menyerang nan indah ala Iniseta dipadu dengan pragmatisme Ribery dan
Bale dalam menyisir sisi lapangan. Kemampuan iniesta membuka celah diantara
rumitnya tembok lawan akan didukung Bale dan Ribery yang memiliki kecepatan dan
power luar biasa.
Terakhir didepan, penulis
tidak menduetkan Messi dan Ronaldo. Karena tipe ronaldo sudah ada dalam diri
Bale. Sedangkan karaketer Messi hanya ada dalam dongeng saja. Benar, Kecepatan,
lengketnya Dribble, dan tendangan mumpuni plus seribu keajaiban lainya membuat
ia seperti dari planet lain. Van Persie yang tidak tanggung tanggung dalam memanfaatkan peluan tidak akan diam saja,
ketika messi atau iniesta berhasil membuat celah dalam rapatnya tembok
pertahanan. Duet pemain kidal ini adalah mimpi bagi semua pelatih sepakbola.
Dari kesebelas pemain impain
tersebut, hanya ada satu pertanyaan, adakah yang berani melawan??.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar